BI Sebut
Asap Sumbang Inflasi di Kalimantan Tengah
PALANGKARAYA – Bank Indonesia (BI) menyebut kabut asap yang
terjadi di beberapa wilayah Indonesia menyumbang inflasi di wilayah setempat.
Hal ini dikarenakan bertambahnya beban masyarakat untuk biaya kesehatan.
Kepala Perwakilan BI Kalimantan Tengah, Muhamad Nur,
mengatakan, saat ini BI tengah memberikan bantuan bagi masyarakat yang terkena
dampak kabut asap. Hal ini guna mengurangi beban masyarakat setempat.
"Kita ingin bisa berbagi membantu masyarakat yang
sedang tertimpa musibah. Kami juga lakukan di provinsi lain. Ada lima di
Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau.
Alhamdulillah, kami diberikan kepercayaan ini adalah yang terbesar di
Kalimantan Tengah dibanding provinsi lain yang kami sebutkan," kata Nur
saat membuka acara ‘BI Peduli untuk Negeri’ di Pelabuhan Rambang, Palangkaraya,
Selasa (27/10/2015).
Sebagai otoritas moneter, jelas Nur, BI sudah
melakukan kajian dampak terhadap kabut asap. Kajian ini berdasarkan survei yang
dilakukannya di tengah masyarakat dan lingkungan Kalimantang Tengah.
"Kami kaji dampak kabut asap terhadap perkonomian
seperti apa. Kita lakukan survei, liaison, dan satu kesimpulan 2015 ini
dampaknya begitu besar terhadap kondisi pertumbuhan ekonomi dari berbagai
sektor terhadap inflasi, pendidikan dan terhadap kesehatan," katanya.
"Kalau dari tinjauan ekonomi akan ada biaya beban
tambahan untuk berobat. Jadi, kita ingin jangan beban itu bertambah lagi. Ini
juga akan kami sampaikan ke Gubernur dan forum koordinasi pimpinan daerah
sebagai bahan diskusi kita," tambah dia.
Dalam acara pengobatan gratis tersebut, BI bekerja
sama Komando Resor Militer (Korem) dan dihadiri pula oleh Pjs Gubernur
Kalimantan Tengah Hadi Prabowo.
Komentar : Bencana kabut asap yang melanda Sumatera dan Kalimantan ini
disebabkan oleh oknum-oknum nakal yang tidak jera membakar ladang mereka demi
kepentingan pribadi dan juga ditambah efek musim kemarau yang panjang membuat
asap susah dihilangkan. Akibatnya kebutuhan udara bersih bagi masyarakat
sangatlah minim membuat beberapa penyakit tumbuh dan membutuhkan dana banyak
untuk sembuh. Masyarakat harus dibebani biaya kesehatan dan juga pemasukan
terhambat karena bencana kabut asap ini sehingga menyebabkan meningkatnya jumlah permintaan akan
barang untuk memperbaiki kerusakan kerusakan yang terjadi. Karena jumlah
permintaan yang meningkat dan jumlah barang yang tetap, maka terjadilah inflasi
(Demand Pull Infation), harga Barang
akan menjadi naik karena jumlah permintaan yang besar, nilai mata uang pun
menjadi turun.
Pengertian
inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus menerus. Kejadian
inflasi akan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat. Hal ini terjadi
dikarenakan dalam inflasi akan terjadi penurunan tingkat pendapatan (Bambang dan Aristanti, 2007).
Sukirno,
Sadono.2013. Mikroekonomi Teori Pengantar.Jakarta:Rajawali Pers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar